Thursday, October 19, 2006


THE CATHARS

Fakta ini tidak dimuat dalam buku-buku sejarah SMP dan SMU. Suatu noda hitam besar dalam sejarah Eropa selain holocaust Nazi dan revolusi Bolshevik, Yaitu pembantaian kaum Cathar. Kaum ini disebut juga sbagai kaum Albigensian, sehingga perang suci yang nantinya akan dilakukan terhadap mereka dikenal sebagai perang salib Albigensian. Mereka adalah kaum Kristen yang terpengaruh dengan ajaran gnostik di awal abad kedua dan ketiga. Menurut mereka, Yesus bukanlah Tuhan, melainkan malaikat yang mengambil wujud manusia dalam memiliki misi untuk melawan Tuhan kejahatan, Yesus diyakini tidak pernah mati di tiang salib. Mereka mencoba menjalankan kehidupan murni yang asketis dan cinta damai. Bahkan penduduk (Katolik) Prancis selatan saat itu merasa kagum dengan perilaku mereka, sehingga otoritas Gereja Katolik merasa cemburu dan tersaingi.

Otoritas Gereja tidak menyukai gerakan Cathar ini, dan untuk membuang “kanker” ini sebelum menyebar, dipilihlah opsi “Pedang” ! Pada tanggal 17 November 1207, Paus Innocent III menyurati raja Phillip Augustus (Penguasa Prancis) yang isinya permintaan bantuan untuk menghabisi kaum Cathar tersebut. Kali ini dua kekuatan raksasa, kepausan dan Raja bersatu untuk menghabisi kaum pecinta damai yang tak bersenjata ini. Untungnya penguasa lokal Prancis selatan (Pangeran Raymund VI dan Roger) beserta penduduk Katolik di sana tidak mau begitu saja mendukung perintah Paus tersebut.

Dimulailah teror tersebut, pasukan Paus (Inquisitor) dipimpin oleh Arnauld-Amalric menyerang kota Cathar Beziers dan membantai seluruh penduduknya. Ketika seorang pasukannya bertanya bagaimana cara membedakan sesama orang Katolik dengan Cathar, Amalric menjawab,”Bunuh saja semuanya, Tuhan akan tahu dengan sendirinya…”. Pembantaian ini kemudian dipimpin Simon de Montfort. Seseorang yang namanya masih meninggalkan kejijikan dan kebencian bahkan hingga saat ini di beberapa daerah Perancis Selatan. Diperkirakan 100.000 orang tewas dalam pembantaian ini. Suatu pembantaian yang dihasilkan oleh kecemburuan Paus… Pada tahun 1244, pertahanan terakhir kaum Cathar di Montseguer hancur. Hilanglah kaum Cathar dari sejarah…


MYSTERY OF THE LAST SUPPER
Ini merupakan salah satu lukisan Leonardo yang paling terkenal dan kontroversial. Langsung saja kita akan membahas pesan-pesan yang ingin disampaikan sang Pelukis dalam karya tersebut. Pertama-tama, tidak seperti riwayat dalam Injil, kita tidak melihat tema utama lukisan tersebut, yaitu sebuah cawan (grail) untuk memuat anggur, yang nantinya digunakan Joseph Arimatrea untuk menyimpan darah Yesus saat disalib. Yang ada adalah seseorang di samping Yesus, yang kerap diduga sebagai rasul Yohannes, padahal jelas sekali apabila ia adalah seorang wanita. Pakaian yang dikenakannya kontras denga Yesus dan posisinya membentuk huruf “M” untuk Maria Magdalena dan “V” untuk Vagina, kiasan untuk “cawan” yang menampung darah Yesus.

Kita juga dapat melihat tangan tanpa pemilik yang memegang pisau, sebagai kiasan ancaman terhadap pemegang “cawan suci”. Juga tampak rasul Petrus dalam posisi mengancam Maria Magdalena. Sesuai dengan riwaat bahwa rasul yang satu ini agak alergi dengan Wanita. Ia cemburu karena posisi utamanya sebagai pengikut utama Yesus tersaingi oleh seorang wanita “jalang” bernama maria Magdalena.












AMERICAN IDIOTS

Mengapa mayat seorang Yahudi bisa menjadi begitu spesial ? Mengapa negara pembela kebebasan terbesar terus-menerus membela seorang anak kecil licik bernama Israel ? Saya menulis blog ini bukan sebagai seorang agamis, moralis atau apaun istilahnya, saya hanya sebagai kritikus tak berpengalaman yang mempertanyakan keadilan… Apapun agamanya, seorang manusia tidaklah memiliki moral apabila ia tidak mempertanyakan ketidakadilan yang terjadi di dekatnya. Pengajuan sebuah pertanyaan saja merupakan suatu wujud moral dalam diri manusia tersebut. Ia mungkin tidak menyumbangkan obat-obatan, selimut atau jutaan dolar yang didapat dari perusahaan multinasional. Hanya mengajukan pertanyaan… Tampak mudah…
Sayangnya, jangankan di dunia yang luas ini, bahkan di suatu negara di mana kebebasan berbicara dijamin dan diperjuangkan dengan darah, AMERIKA, anda harus berpikir seribu kali sebelum mengkritik Yahudi. Puluhan martir telah mengorbankan karirnya, hartanya, profesinya, demi mengeluarkan uneg-uneg dalam hatinya. Berupa pertanyaan, mengapa negara ini (Amerika) begitu menyayangi negara Yahudi Israel ? Dalam beberapa jam saja, mereka akan memiliki cap, hampir sama dengan nasib kaum Yahudi di masa Nazi yang wajib memakai tanda bintang david, bedanya cap kali ini berbentuk gelar “Anti-Semit”. Di dunia yang “egaliter” ini, kaum semit merupakan kaum yang begitu rentan, seakan-akan apabila seorang saja dari mereka yang mati terpeleset kulit pisang, maka seluruh penduduk dunia berada dalam ancaman yang sama.
Pertanyaan di atas terdengar cukup sederhana, tetapi jawabannya memiliki kompleksitas yang cukup rumit. Amerika, mengecam Iran karena memproduksi Nuklir yang tidak pernah ada, mengembargo negara miskin bernama Korea Utara yang pemimpinnya bertingkah laku seperti sultan Arab, menyiksa manusia-manusia sial yang kebetulan berwajah seperti teroris di kamp Guantanamo, tampaknya kurang lengkap apabila belum ditambahkan tuduhan mendukung genosida Israel terhadap penduduk Palestina. Artinya, pertanyaan di atas akan terjawab dengan sangat mudah, yaitu karena Amerika Serikat mendukung kejahatan. Tetapi kesimpulan ini belum lengkap, Premis ini mungkin sama saja dengan mengatakan bahwa seluruh jenis nyamuk dapat menyebabkan kematian, tetapi begitulah kenyataanya.
Demokrasi ala Amerika memiliki kelemahan utama, yaitu suara mayoritas akan selalu menang, tidak peduli apabila mayoritas itu adalah robot-robot tak berhati nurani atau orang-orang idiot. Maka tidak aneh apabila masyarakat Amerika memilih seorang Presiden yang idiot, yang menganggap dirinya sebagai Man of God… Artinya apabila Amerika mendukung kejahatan, tidak berarti seluruh masyarakat Amerika mendukung kejahatan, tetapi sekelompok idiot di negara Paman Sam tersebut mendukung kegiatan yang mereka tidak sadari, kegiatan-kegiatan yang melampui batas moral. Kita hanya dapat berdoa agar orang-orang idiot semacam Wolfowitz, Cheney, Condi, Bush dan para neo-kon lainnya tidak sengaja tewas karena terkena kanker otak. Mereka adalah representasi orang-orang idiot di negara tersebut, yang menganggap tetesan minyak bumi setingkat lebih mahal daripada nyawa ibu-ibu dan anak tak berdosa di Iraq.